OBORBANGSA.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, berbagi hewan qurban untuk masyarakat Indonesia. Sebanyak 985 ekor sapi yang dibelinya dari para peternak dan penggemuk sapi di berbagai daerah, untuk kemudian dibagikan melalui lembaga sosial dan amal pemerintah, serta masjid-masjid yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Indonesia.
Kegiatan qurban dan berbagi di hari raya Idul Adha tersebut, memang sudah lama dilakukan Prabowo, bahkan sebelum ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Total hewan qurban yang berjumlah 985 ekor sapi itu kemudian didistribusikan, dan diterima oleh masyarakat yang berhak menerima, mulai dari anak yatim, hingga masyarakat yang berada di daerah terpencil.
Seperti misalnya di Masjid Istiqlal, 2000 anak yatim bersama masyarakat sekitar menerima daging qurban dari Sapi yang diberikan Prabowo.
Sementara 8 sapi Prabowo dikirim ke Provinsi Bangka Belitung melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. 8 sapi pedaging jenis Simental dan Brahma dengan berat rata-rata hampir 1 ton ini kemudian disembelih di masjid raya dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat dan lembaga penerima yang telah mengajukan proposal.
Masyarakat Kota Sabang Provinsi DI Aceh juga merasakan hari raya Idul Adha dengan penuh hikmat serta bahagia, karena menerima daging qurban dari 2 ekor sapi limosine milik Prabowo yang diberikan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Ucapan terima kasih tak hanya diberikan oleh semua masyarakat yang menerima daging qurban sapi milik Prabowo, melainkan seluruh anggota Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia, karena hewan ternak mereka telah dibeli dengan harga yang sangat pantas.
Ditengah hikmatnya perayaan Idul Adha 2025, viral berita tentang penambangan nikel raksasa di Kepulauan Raja Ampat telah menimbulkan rekasi penolakan dari masyarakat. Yang menarik perhatian dari perusahaan yang mendapat izin pertambangan di tahun 2018, adalah PT Iriana Mutiara Mining, yang mendapatkan lahan pertambangan yang fantastis.
PT Iriana medapapatkan lahan penambangan seluas 95.280 Ha di Pegunungan Bintang, dan 16.470 Ha di Kabupaten Sarmi. Apakah tak lama lagi, Kepulauan Raja Ampat akan kehilangan pesonna nya seiring masuknya ratusan kendaraan dan alat berat pertambangan?