OBORBANGSA.COM, JAKARTA – Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafi’iyah (IKSASS) Rayon Kangean mendesak pemerintah segera membatalkan seluruh aktivitas PT Kangean Energy Indonesia (KEI) Ltd di Pulau Kangean.
IKSASS menilai proses survei seismik KEI yang hendak mengeksplorasi migas di kepulauan ini tidak menguntungkan masyarakat. Bahkan, sebaliknya akan berdampak negatif besar untuk masyarakat Pulau Kangean.
“Menuntut SKK Migas, Menteri ESDM dan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk mengevaluasi, meninjau kembali dan membatalkan seluruh proses kegiatan eksplorasi dan eksploitasi pertambangan Minyak dan Gas di Pulau Kangean,” kata Ketua IKSASS Rayon Kangean, Mahmudi dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025).
Menurut Mahmudi, sebagai organisasi pengabdian, pelayanan, pemberdayaan dan pembinaan masyarakat, IKSASS akan terus menyuarakan penolakan dan mendesak pemerintah untuk mengehentikan seluruh proses yang kini mulai dilakukan survei seismik oleh perusahaan di perairan wilayah kepulauan tersebut.
“Karena, Pulau Kangean tergolong pulau kecil,” ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, IKSASS meminta pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten mengeluarkan kebijakan tentang penghentian kegiatan seluruh proses kegiatan rencana eksplorasi dan eksploitasi pertambangan di pulau yang hanya terisinya dua kecamatan tersebut.
“Menurut Presiden Prabowo Subianto, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Ahmad Fauzi Wongsojudo mengehentikan eksplorasi dan eksploitasi di Pulau Kangean,” paparnya.
Jika pemerintah mengabaikan tuntutan ini, maka gelombang penolakan masyarakat terhadap rencana eksplorasi dan eksploitasi migas di Pulau Kangean akan terus berlanjut.
“Perusahaan KEI tetap memaksa menyurvei beberapa lokasi di perairan Kangean dan hal tersebut semakin mengundang kemarahan masyarakat Kangean,” ucap Mahmudi.
Selain itu, Mahmudi menambahkan bahwa IKSASS juga menuntut pertanggungjawaban dari PT Kangean Energy Indonesia (KEI) dan pemerintah untuk mengembalikan kondisi sosial masyarakat, yang kini tampak tidak kondusif.
“Pulihkan keadaan masyarakat seperti semula, damai, makmur dan sejahtera,” tegasnya.(Red).