BNPB: Usai Banjir dan Longsor, Layanan Kesehatan RSUD di Provini Aceh Mulai Dibuka

OBORBANGSA.COM, ACEH – Layanan kesehatan sejumlah Rumah Sakit Daerah (RSUD) di 18 kabupaten/kota di provinsi Aceh mulai beroperasi dan beberapa poliklinik sudah menerima pasien yang datang untuk berobat, usai diterjang banjir bandang dan tanah longsor,

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan meskipun masih bersifat layanan dasar, upaya pembersihan dan pemenuhan bahan medis habis pakai serta penggantian alat kesehatan terus dikejar untuk dipenuhi di Aceh Tamiang.

RSUD Aceh Tamiang perlahan mulai membuka kembali layanan kesehatan untuk warga. Setelah mengoperasikan Instalasi Gawat Darurat (IGD), rumah sakit negeri terbesar di Aceh Tamiang tersebut  membuka layanan poliklinik sejak Jumat (19/12/2025).

Puluhan pasien mengantre layanan kesehatan  di rumah sakit. Beberapa pasien gawat darurat masih harus mendapatkan layanan rawat inap di ruang IGD yang mendapat fasilitas oksigen dan infus. Di  IGD, beberapa layanan seperti radiologi, laboratorium dan ruang operasi sederhana juga sudah tersedia. Bagi pasien rawat jalan, sudah ada layanan poliklinik yang tersedia di gedung  berbeda.

Direktur RSUD Aceh Tamiang dr Andika Putra mengatakan, layanan poliklinik sudah berlangsung sejak Jumat. Pasien pun berdatangan untuk berobat. Dia mengatakan, dalam sehari ada kisaran 30-50 pasien yang ditangani. Banyak diantaranya merupakan pasien dengan penyakit kronis atau mereka yang membutuhkan pengobatan lanjutan seperti jantung dan gula darah.

“Kalau yang penyakit ringan ditangani di posko kesehatan,” ujar dia

Selain itu, dia mengungkapkan, RSUD juga telah kembali membuka layanan cuci darah atau hemodialisa sehingga pasien-pasien yang membutuhkan tidak harus mencari ke rumah sakit di luar Aceh Tamiang.

“Pelayanan cuci darah sangat penting karena akan mengancam nyawa jika terhenti,” kata dia.

Di sisi lain, evakuasi medis menggunakan helikopter terus dioptimalkan bagi pasien yang membutuhkan layanan lanjutan. Hingga hari ke-25 ini, tercatat sekitar 25 hingga 30 pasien telah dievakuasi ke pusat pemerintahan provinsi.

Dukungan logistik kesehatan seperti tabung gas, oksigen konsentrator, serta alat pelindung diri juga terus dipasok untuk memastikan operasional rumah sakit dan puskesmas tetap berjalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *