OBORBANGSA.COM, TANGSEL– Pedagang Pasar Ciputat, Tengerang Selatan mengeluhkan adanya tiang beton penyangga didalam lubang besar saluran air (got) di area pasar tersebut. Imbasnya, ketika turun hujan saluran air jadi terhambat hingga menyebabkan genangan air dan banjir. Hal ini sangat meresahkan pedagang pasar dan pembeli jika permasalahan tersebut dibiarkan berlarut-larut
Salah satu pedagang, Ucok mempertanyakan tiang beton yang ada di saluran air tersebut, karena selama ini menyumbat drainase area pasar.
“Padahal, sesuai aturan pemerintah daerah, setiap pasar tradisional wajib memiliki sistem drainase berfungsi dengan baik dan maksimal demi kenyamanan pedagang maupun pengunjung,” kata dia, Minggu (14/9/2025).
Ia meminta langkah perbaikan segera dilakukan, termasuk menata ulang saluran air dikawasan pasar Ciputat.
“Kalau masalah ini dibiarkan begini terus, lama-lama pasar jadi genangan air. Gimana kita mau jualan dan pembeli mau datang kalau tidak ada perbaikan,” ungkapnya.
Dia juga berharap Pemerintah Kota Tangerang Selatan dapat melakukan evaluasi serius terhadap pembangunan Pasar Ciputat, termasuk meninjau ulang sistim drainase agar permasalahan banjir tidak terus berulang.
Sementara Kepala Pasar Ciputat Syamsudin saat dikonfirmasi menilai jika permasalahan banjir yang kerap terjadi di area Pasar, berakar dari kesalahan konstruksi sejak awal pembangunan.
Menurutnya, sistem saluran air di dalam pasar tidak sesuai perencanaan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
“Salah satu kesalahan paling mencolok adalah adanya tiang penyangga bangunan yang justru ditanam di dalam saluran got,” beber Syamsudin.
Dikatakannya, bahwa kondisi ini menyebabkan aliran air jadi tersumbat dan kerap mengakibatkan genangan bahkan banjir di dalam pasar.
“Dari awal pembangunan memang sudah salah. Tiang ada di dalam got, jadi aliran air mengalir tidak lancar. Inilah yang menyebabkan masalah banjir di dalam pasar,” terang Syamsudin.
Kesalahan konstruksi tersebut lanjut dia, diduga berasal dari pihak kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan pasar pada masa lalu.
“Akibatnya, hingga kini pedagang maupun pengunjung pasar harus menanggung dampak dari perencanaan yang tidak sesuai aturan teknis,” tandasnya.
*Ade Reza*