OBORBANGSA.COM, JAKARTA — Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengapresiasi dukungan dari berbagai daerah termasuk IMI Provinsi Banten, untuk dirinya kembali maju sebagai Ketua Umum IMI Pusat periode 2025–2030.
Bamsoet menilai dukungan tersebut bukan hanya sebagai bentuk kepercayaan, tetapi juga amanah besar yang mencerminkan harapan komunitas otomotif terhadap keberlanjutan transformasi IMI sebagai organisasi modern yang inklusif, produktif, dan berdampak nyata bagi masyarakat luas.
“Dukungan IMI Provinsi Banten menjadi energi moral bagi saya untuk terus berbuat lebih baik. Terlebih, IMI Banten adalah salah satu provinsi yang aktif dalam membangun ekosistem otomotif yang sehat dan produktif. Kehadiran mereka dalam berbagai ajang, baik olahraga otomotif, wisata otomotif, maupun kegiatan sosial, menjadi bukti bahwa IMI bukan sekadar organisasi, tetapi gerakan kebudayaan otomotif,” ujar Bamsoet saat menerima surat dukungan dari Pengurus IMI Provinsi Banten di Jakarta, Minggu (13/7/2025).
Ia menjelaskan, perjalanan IMI selama empat tahun dibawah kepemimpinan dirinya bukan tanpa tantangan. Namun, melalui kerja kolektif seluruh pengurus pusat, pengurus daerah, komunitas otomotif, dan stakeholder otomotif nasional, IMI mampu menjelma menjadi kekuatan yang tidak hanya fokus pada balap, tetapi juga menjadi simpul pembangunan karakter bangsa, penggerak ekonomi kreatif, serta pelopor keselamatan berkendara.
“Semangat transformasi IMI tidak berhenti pada infrastruktur olahraga otomotif semata, tetapi juga pada regulasi dan advokasi. Lahirnya Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 45 Tahun 2023 yang menjadi payung hukum bagi dunia modifikasi kendaraan di Indonesia sebagai salah satu buah kerja keras kolektif IMI dengan seluruh komunitas dan pemangku kepentingan,” kata Bamsoet.
Dia juga menambahkan, IMI membuka lebar ruang kolaborasi antara IMI dan sektor-sektor strategis lain, termasuk industri otomotif nasional, pemerintah daerah, dan pelaku usaha mikro.
Prioritas IMI lima tahun ke depan bukan hanya memperkuat kompetisi, tetapi juga menjadikan komunitas otomotif sebagai instrumen diplomasi budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
“Jangan melihat IMI hanya dari lintasan sirkuit. Di balik itu, ada denyut ekonomi rakyat, ada anak muda yang berkarya, ada pariwisata yang bergerak dan ada solidaritas yang tumbuh. Dukungan IMI Banten bukan hanya dukungan untuk saya pribadi, tetapi dukungan terhadap arah perubahan dan visi besar menjadikan IMI sebagai pilar kebangsaan berbasis otomotif,” pungkasnya. (Red)