BNPB Bangun Hunian Sementara Gunakan Teknologi Rumah Instan di Tapanuli Utara

OBORBANGSA.COM, TAPANULI UTARA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai membangun Hunian Sementara (huntara) bagi warga terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara. Pembangunan huntara tersebut mempergunakan teknologi rumah instan yang sehat dan aman.

Rencananya BNPB akan bangun 40 unit hunian sementara lahan seluas empat hektar yang berada di Dusun Sibalanga Julu, Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, berdasarkan pantauan pada Minggu (21/12/2025), pembukaan lahan telah selesai dilakukan. Satu unit huntara telah selesai 75% pengerjaan.

Abdul Muhari menuturkan, dalam pembangunan huntara, BNPB menggunakan rencana rancangan rumah tumbuh.

“Artinya, huntara ini nantinya akan dikembangkan juga sebagai hunian tetap (huntap). Luas lahan yang disiapkan untuk per keluarga adalah 6×6 meter, luas bangunan huntara adalah 4×6 meter,” jelasnya.

“Model huntara menggunakan teknologi rumah instan sehat dan aman atau RISHAM. Satu unit rumah terdiri dari satu ruang tidur, satu ruang utama, dan satu kamar mandi yang dilengkapi dengan septitank. Struktur RISHAM menggunakan rangka beton bertulang,” bebernya.

Pembangunan tahap pertama ini ditargetkan selesai dalam waktu lima minggu.

Harapannya, pada Januari 2026 mendatang, hunian ini sudah dapat dimanfaatkan oleh warga terdampak.

Pembangunan huntara itu juga telah disosialisasikan kepada warga pada Sabtu (20/12) di Kantor Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara.

Hadir dalam sosialisasi huntara antara lain perwakilan Bupati, Kepada Dinas Permukiman, Kepala BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah dan perwakilan BNPB serta warga terdampak.

“Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh kepada masyarakat mengenai mekanisme bantuan, tahapan pembangunan, serta peran aktif warga dalam mendukung proses pemulihan pascabencana,” ungkapnya.

Pihaknya juga telah mengimbau warga agar tidak membangun kembali pada kawasan yang telah menjadi bagian dari zona merah demi keamanan bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *