BNPB Masih Terus Telusuri Pencarian Korban di Sumber Bencana Banjir dan Tanah Longsor

OBORBANGSA.COM, JAKARTA – Banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera dan Aceh saat ini telah berlalu, namun korban jiwa sejatinya masih terus bertambah dan pengungsi masih membutuhkan pertolongan untuk memenuhi kebutuhan dasar pokok makanan dan hunian sementara yang layak.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan operasi dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) akan terus berjalan di tiga provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat secara terukur dan terkoordinasi.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menegaskan operasi SAR disesuaikan dengan data korban hilang yang dilaporkan dari masing-masing pemerintah setempat.

Keputusan ini diambil setelah adanya koordinasi intensif antara BNPB dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dengan mempertimbangkan dinamika laporan korban hilang di lapangan.

Abdul Muhari mengatakan, perpanjangan operasi SAR ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam rangka memastikan seluruh laporan korban hilang ditindaklanjuti secara serius dan akurat.

“Meski di beberapa wilayah laporan korban hilang telah nihil, tim Basarnas tetap bersiaga karena ada kemungkinan korban ditemukan di wilayah administratif lain yang berdekatan,” ujarn Abdul Muhari

Ia menjelaskan, untuk Aceh, operasi SAR masih berlangsung di enam kabupaten, yaitu Bener Meriah, Aceh Utara, Aceh Tengah, Bireuen, Aceh Tamiang, dan Nagan Raya.

Kemudian di Sumatera Utara, pencarian dan pertolongan dilanjutkan pada Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga.

“Lalu Sumatra Barat, operasi SAR diteruskan di empat wilayah, yaitu Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Tanah Datar,” katanya.

Muhari menegaskan, korban yang ditemukan pada wilayah berbeda bakal tetap diidentifikasi secara ketat berdasarkan nama dan alamat (by name by address), kemudian dicocokkan dengan data kependudukan untuk memastikan asal daerah korban.

Langkah ini dinilai penting untuk menjaga keakuratan data nasional dan mencegah duplikasi pencatatan.

Dalam perkembangan terbaru, tim gabungan SAR yang dipimpin Basarnas pada Minggu (14/12/2025) kembali menemukan 66 korban meninggal dunia, terdiri atas 33 korban di Aceh, 19 korban di Sumatera Utara, dan 14 korban di Sumatera Barat.

Pada hari yang sama, tim SAR juga kembali menemukan 10 jasad, masing-masing sembilan korban di Aceh dan satu korban di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Dengan penambahan tersebut, total korban meninggal dunia di tiga provinsi meningkat dari 1.006 jiwa menjadi 1.016 jiwa.

“Sementara itu, jumlah korban hilang menurun dari 217 orang menjadi 212 orang, seiring proses identifikasi dan sinkronisasi data kependudukan lintas daerah,” demikian Abdul Muhari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *