OBORBANGSA.COM, PAPUA – Usai terjadi kontak bersenjata antara TNI dan anggota milisi papua merdeka pada Rabu dini hari, 14 Mei 2025, seorang wanita papua ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Jenazah Hetina Mirip ditemukan 9 hari usai kontak senjata TNI dan Organisasi Papua Merdeka terkubur dangkal di dekat sebuah ladang milik warga Jaindapa.
Jenazah Hetina yang terkubur sedalam 60 cm ditemukan dengan kondisi mengenaskan, bagian wajah lebam dan banyak luka yang diduga akibat penyiksaan.
Komnas HAM menyoroti kasus pembunuhan Hetina Mirip sebagai sebuah aksi kebiadaban yang harus ditangani serius. Langkah investigasi harus dilakukan, mengingat konflik bersenjata telah menghilangkan nyawa masyarakat sipil.
Belum diketahui pelaku pembunuhan Hetina Mirip, apakah anggota Organisasi Papua Merdeka ataukah anggota TNI.
Jejak berdarah Organisasi Papua Merdeka memang sudah terlihat jelas dalam tiga tahun terakhir, mulai dari pembunuhan pekerja, pemerkosaan guru, hingga penyiksaan warga Papua yang dianggap tak sejalan dengan mereka.
Sementara TNI yang seringkali dituding melakukan kekerasan terhadap masyarakat Papua, sudah lama berusaha keras mematuhi aturan dan HAM, yang justru banyak melakukan kegiatan sosial membantu masyarakat Papua.
Hetina Mirip meninggalkan duka mendalam bagi Papua, karena akibat konflik bersenjata, masyarakat sipil kehilangan keamanan dan kenyamanan dalam menjalani aktifitas keseharian.
Dalam pesan yang diterima Tempo, anak dari Hetina Mirip meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan konflik bersenjata yang telah merenggut nyawa ibunya dan warga sipil lain.