OBORBANGSA.COM, TAPANULI TENGAH – Semua jaringan perpipaan dari sumber mata air mengalami kerusakan parah, termasuk pipa air bersih milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)Tapanuli Tengah. Al hasil, berdampak pada layanan pasokan air bersih di 15 kecamatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Tim petugas gabungan dari TNI-Polri dan relawan saat ini masih berupaya memperbaiki kerusakan jaringan air bersih tersebut.
Namun, upaya perbaikan mengalami sejumlah rintangan, termasuk bahaya longsor susulan karena lokasi masih sering diguyur hujan berdurasi panjang.
Untuk memenuhi kebutuhan pengungsi akibat bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Tapanuli Tengah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengoperasikan sejumlah mobil tangki air untuk menunjang kebutuhan masyarakat terdampak banjir dan longsor di Sumatera Utara.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari menyatakan saat ini telah dikerahkan enam unit mobil tangki air dari Kementerian PU dan satu mobil dari BNPB.
Ia menyebut terdapat dukungan tambahan mobil tangki dari sejumlah organisasi kemanusiaan, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI).
Abdul Muhari mengatakan, mobil-mobil tangki itu beroperasi 24 jam untuk memasok kebutuhan air bersih di rumah sakit, dapur umum, lokasi pengungsian, hidran umum, serta permukiman warga, dengan sistem piket petugas yang dibagi dalam tiga pembagian waktu kerja.
Skema demikian disebutnya perlu dilakukan karena sistem penyediaan air bersih di Tapanuli Tengah mengalami kerusakan berat akibat bencana sejak akhir November lalu.
Warga di Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Tora Limbong menyampaikan terima kasih atas bantuan air bersih dari berbagai pihak yang mengirimkan mobil tangki air.
Tora Limbong menyebut bantuan air bersih selama ini dimanfaatkan untuk kebutuhan mencuci pakaian.
Sedangkan untuk minum dan memask, masyarakat sekitar disebutnya masih bergantung pada mata air perbukitan, seperti dari Bukit Matauli.













