Parade Naga Bersinar Cap Go Meh 2576 Meriahkan Kota Pontianak

Parade Naga Bersinar Cap Go Meh 2576 Tahun 2025 sukses memeriahkan puncak perayaan hari Imlek di sepanjang Jalan Gajah Mada, Pontianak pada Rabu (12/2/2025) malam. (Dok. Foto : Istimewah)

PONTIANAK – Parade Naga Bersinar Cap Go Meh 2576 Tahun 2025 sukses memeriahkan puncak perayaan hari Imlek di sepanjang Jalan Gajah Mada, Pontianak, pada Rabu (12/2/2025) malam.

Puncak kemeriahan menghadirkan parade 39 ekor naga memberikan penghormatan dan menampilkan atraksi di panggung utama di depan supermarket Ligo Mitra, kemudian melanjutkan tarian indahnya menuju titik finish di Jalan Budi Karya, Kota Pontianak.

Atraksi naga-naga yang berasal dari beberapa yayasan dan perkumpulan berhasil memukau ribuan pasang mata masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga lansia.

Naga-naga dengan berbagai ukuran yang memancarkan cahaya dari lampu led ini mulai menapaki dari simpang lampu merah Jalan Patimura menuju Jalan Gajah Mada.

“Hari ini hari puncak Cap Go Meh di Kota Pontianak pada tahun 2025, Imlek 2576. Total naga ada 39 ekor, yaitu naga bersinar semuanya,” kata Ketua Panitia Festival Cap Go Meh 2025, Hendry Pangestu Lim.

Hendri mengatakan setelah ini, naga-naga tersebut akan menjalani ritual ‘Naga Tutup Mata’, pada tanggal 13 Februari.

“Puncak Festival Cap Go Meh akan ditutup pada 13 Februari dengan ritual ‘Naga Tutup Mata’, yaitu pembakaran naga di Yayasan Bakti Suci Sungai Raya,” terangnya.

Rangkaian acara parade Naga Bersinar Cap Go Meh 2576 Tahun 2025 diisi dengan menampilkan berbagai budaya, etnis dan suku.

Subhan selaku ketua KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) BPC Pontianak Kota, mengungkapkan saya berharap setiap etnis, suku, umat beragama tetap selalu memberikan toleransi, saling mendukung setiap adat istiadat atau perayaan antara umat beragama.

“Harapannya disetiap pagelaran, perayaan atau adat istiadat ini setiap suku selalu saling support, saling mendukung, saling menghormati dan menghargai antar penganut agama yang berbeda. Dan, sikap toleransi beragama dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini berlaku bukan hanya di pontianak saja, tetapi terlaksana di seluruh pulau Kalimantan Barat khususnya,” tegas Subhan. (RED/Yen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *